Arsip Blog

Senin, 03 Agustus 2015

Teruntuk adinda

Assalamu’alaikum adinda, selamat datang di kota pelajar ini. Selamat berjuang bersama-sama dalam persyarikatan ini. Maafkan saya yang mungkin tidak bisa penuh menjaga adinda, tidak bisa selalu menemani adinda dalam suka maupun duka. Memang kita berada di kota yang sama, tapi mungkin kita tak dapat selalu bersama. Yang harus adinda pahami adalah bagaimana kita bisa beradabtasi pada tempat yang baru. Dimanapun kita berada, hendaknya kita pandai menempatkan diri dan menerima apapun yang terjadi seperti lautan kita.
Adinda...... meskipun kita diberi izin untuk bebas belajar dikota ini, adinda jangan terlalu terbawa arus pergaulan bebas, jangan terlalu mengikuti hawa nafsu, adinda harus menyadari bahwa ini adalah ujian dari ALLOH seberapa kuat iman kita menghadapi kerasnya kehidupan diluar penjara suci. Sepertinya tanpa saya menerangkan kepada adinda apa tugas mulia kita sebagai manusia adinda sudah mengerti. Kita pegang teguh prinsip kita sebagai seorang muslimah, menjadi agent muslim yang baik bukan tanpa rintangan tapi banyak sekali rintangan yang menghadang didepan sana. Suatu saat adinda akan mengalami yang namanya perbedaan pendapat, perbedaan ideoliogi dan masih banyak lagi perbedan-perbedaan yang lain.
Ada saatnya disini adinda harus diam dan mendengarkan, ada saatnya adinda harus menyuarakan apa yang harus adinda ungkapkan. Karena adinda sudah mengetahui beberapa hukum dalam islam maka adinda juga harus mampu menyuarakan kebenaran menurut al Qur’an dan as Sunnah. Tapi, kita tetap harus pandai menempatkan diri kita, jangan sampai kita menggurui ataupun sombong dalam hal ilmu ataupun yang lainnya. Karena kita juga mengetahui bahwa sejatinya kesombongan ialah selendangnya ALLOH. Kita bukanlah siapa-siapa dan tak akan dapat melakukan apa-apa tanpa kekuatan ALLOH.
Adinda, saya juga menyadari bahwa saya pun masih belum sempurna menjadi seorang muslimah, dari itu saya minta kepada adinda untuk berkenan belajar bersama-sama dengan saya untuk mencintai ALLOH. Kita di perantauan belajar untuk hidup hanya bergantung pada ALLOH, adinda ingatkan pesan dari orang tua kita, jika kita berjalan menyusuri jalan kehidupan ini kita akan menyadari betapa memang hanyalah ALLOH yang kita butuhkan. Ketika kita mempercayakan semua kebutuhan kita pada ALLOH kita akan dicukupi oleh ALLOH. Seperti pesan Syaik ‘Adbul Qodir Al-Jailani kepada anaknya; “Takutlah hanya kepada ALLOH, bukan kepada yang lain. Berharaplah hanya kepada ALLOH dan percayakan seluruh kebutuhanmu kepada-Nya. Jangan mengharap dan menginginkan sesuatu kecuali dari-Nya. Bersandarlah hanya kepada ALLOH, bukan kepada yang lain. Bersatulah dengan-Nya....”.  
Adinda, kita jadikan setiap orang yang bertemu dengan kita adalah guru kehidupan bagi kita, jadikan tempat yang kita tempati adalah tempat yang selalu di penuhi dengan malaikat-malaikatnya ALLOH. Jaga kehormatan kita dengan menjalankan perintah-perintah ALLOH dan Rosululloh J
Mari kita belajar bersama tentang persahabatan, cita-cita, dan cinta untuk ALLOH dan Rosululloh. Belajar menjadi mujahidah tangguh setangguh para istri Rosululloh Muhammad SAW beserta para sahabat beliau. Semoga kita senantiasa beriring rahmat dan kasih sayang ALLOH TA’ALAH 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar